Bagaimana caranya Saintis Agri menghilangkan cegukan? Apakah dengan cara menahan nafas? Atau bernafas dengan kantong kertas? Atau bahkan menyuruh teman untuk mengagetkan dari belakang??
Setiap orang pasti punya cara favorit untuk menghilangkan cegukan. Istilah medis untuk cegukan adalah singultus.
Dari Mana Asalnya??
Sebenarnya cegukan berasal dari diafragma, yaitu otot di bawah paru-paru, yang bekerja tidak normal. Ketika cegukan, diafragma tertarik ke bawah secara tiba-tiba. Ini mengakibatkan seseorang bernafas sangat cepat, tapi saluran nafas akan tertutup, jadi timbullah suara cegukan itu. hiks..hiks...
Cegukan seringkali akibat beberapa hal, seperti makan terlalu cepat, minum air dingin setelah makan makanan panas, makan makanan yang panas banget atau pedas, tertawa atau batuk terlalu keras, kelebihan alkohol, atau karena ketidakseimbangan elektrolit.
Fakta Cegukan
- Ternyata, ngga cuma manusia, semua mamalia bisa cegukan.
- Bayi yang baru saja dilahirkan pasti mengalami cegukan.
- Bahkan, bayi yang belum dilahirkan pun dapat mengalami cegukan.
- Namun, sang ibu yang sedang hamil, lebih jarang cegukan loh..
Apakah Berbahaya?
Kebanyakan cegukan berlangsung cepat dan tidak membahayakan. Tapi dalam kasus yang langka, cegukan dapat berlangsung dalam beberapa hari, bahkan hingga mengganggu saat makan dan tidur. Jika berlangsung lebih dari sebulan, maka harus ada perawatan khusus dengan obat atau operasi.
Tahukah Anda..
Rekor untuk cegukan paling lama dipegang oleh Charles Osborne dari Iowa, Amerika Serikat. Ia cegukan selama 68 tahun !! sejak tahun 1922 hingga pada tahun 1990, cegukannya berhenti dengan sendirinya.
27 January 2009
22 January 2009
Pasien di Samping Jendela, Sebuah Renungan
Suatu hari, ada dua orang yang punya penyakit serius dan dirawat di sebuah rumah sakit. Salah satu pasien ini diperbolehkan duduk di tempat tidurnya setiap sore untuk membantu mengalirkan cairan dari paru-parunya. Kamar pasien yang satu ini ada di deket jendela.
Pasien satunya lagi, menghabiskan setiap waktunya di tempat tidur tanpa bisa duduk atau bangun dari tempat tidur. Mereka hanya dipisahkan oleh sebuah sekat. Setiap hari, kedua pasien ini sering ngobrol sampai berjam-jam lamanya. Isi perbincangan mereka tentang keluarga, rumah, kerjaan, sampai tempat-tempat liburan.
Setiap sorenya, ketika pasien yang di samping jendela ini duduk, dia menggambarkan semua hal yang bisa dia lihat di luar jendela itu. Pasien yang satunya lagi mulai bisa merasakan hidup di luar rumah sakit untuk jangka waktu 1 jam itu, karena dia bisa merasakan kehidupan yang penuh warna di luar sana.
Pasien di dekat jendela itu menceritakan kalo di luar ada taman yang indah sekali. Angsa dan bebek saling bermain di air sementra anak-anak kecil bermain dengan kapal-kapalan mereka di tepi danau. Sepasang muda-mudi saling berpegangan tangan sambil melihat bunga yang berwarna warni dan di kejauhan bisa terlihat gedung-gedung bertingkat.
Selagi pasien yang disamping jendela menggambarkan apa yang bisa dia lihat, pasien satunya lagi menutup matanya dan membayangkan semuanya dengan indah.
Suatu sore, pasien yang di samping jendela memberi tahu bahwa di kejauhan ada parade karnaval. Walaupun pasien yang satunya lagi tidak dapat mendengar dengan jelas, dia bisa membayangkan semuanya di dalam pikirannya, selagi pasien yang di dekat jendela menggambarkan semuanya secara detail.
Dari demi hari berlalu…
Suatu pagi, ketika suster datang untuk mengantarkan air mandi untuk mereka, dia menemukan pasien yang di dekat jendela nadinya sudah tidak berdetak lagi. Pasien itu meninggal dunia dengan tenang. Suster memanggil petugas untuk memindahkan mayatnya.
Pasien yang satunya lagi sangat bersedih. Namun ditengah kesedihannya, dia bertanya kepada suster, apakah ia bisa pindah tempat ke samping jendela. Susternya bilang bisa saja.Pelan-pelan, suster membantu dia untuk berdiri. Dia melihat jendela di samping pelan-pelan dan sangat kaget. Jendelanya langsung menghadap ke tembok gedung sebelah...!
Akhirnya pasien ini bertanya kepada suster, kenapa teman sekamarnya bisa menggambarkan hal-hal indah yang terjadi di luar jendela itu? Suster menjawab, kalo pasien tersebut buta dan tidak dapat melihat apapun, bahkan dinding itu. “Mungkin dia cuma ingin menghibur bapak saja”...
Memang, semua situasi dapat membuat seseorang bahagia, tergantung bagaimana kita menghadapinya. Berbagilah kebahagiaan, maka rasanya akan berlipat ganda.
Pasien satunya lagi, menghabiskan setiap waktunya di tempat tidur tanpa bisa duduk atau bangun dari tempat tidur. Mereka hanya dipisahkan oleh sebuah sekat. Setiap hari, kedua pasien ini sering ngobrol sampai berjam-jam lamanya. Isi perbincangan mereka tentang keluarga, rumah, kerjaan, sampai tempat-tempat liburan.
Setiap sorenya, ketika pasien yang di samping jendela ini duduk, dia menggambarkan semua hal yang bisa dia lihat di luar jendela itu. Pasien yang satunya lagi mulai bisa merasakan hidup di luar rumah sakit untuk jangka waktu 1 jam itu, karena dia bisa merasakan kehidupan yang penuh warna di luar sana.
Pasien di dekat jendela itu menceritakan kalo di luar ada taman yang indah sekali. Angsa dan bebek saling bermain di air sementra anak-anak kecil bermain dengan kapal-kapalan mereka di tepi danau. Sepasang muda-mudi saling berpegangan tangan sambil melihat bunga yang berwarna warni dan di kejauhan bisa terlihat gedung-gedung bertingkat.
Selagi pasien yang disamping jendela menggambarkan apa yang bisa dia lihat, pasien satunya lagi menutup matanya dan membayangkan semuanya dengan indah.
Suatu sore, pasien yang di samping jendela memberi tahu bahwa di kejauhan ada parade karnaval. Walaupun pasien yang satunya lagi tidak dapat mendengar dengan jelas, dia bisa membayangkan semuanya di dalam pikirannya, selagi pasien yang di dekat jendela menggambarkan semuanya secara detail.
Dari demi hari berlalu…
Suatu pagi, ketika suster datang untuk mengantarkan air mandi untuk mereka, dia menemukan pasien yang di dekat jendela nadinya sudah tidak berdetak lagi. Pasien itu meninggal dunia dengan tenang. Suster memanggil petugas untuk memindahkan mayatnya.
Pasien yang satunya lagi sangat bersedih. Namun ditengah kesedihannya, dia bertanya kepada suster, apakah ia bisa pindah tempat ke samping jendela. Susternya bilang bisa saja.Pelan-pelan, suster membantu dia untuk berdiri. Dia melihat jendela di samping pelan-pelan dan sangat kaget. Jendelanya langsung menghadap ke tembok gedung sebelah...!
Akhirnya pasien ini bertanya kepada suster, kenapa teman sekamarnya bisa menggambarkan hal-hal indah yang terjadi di luar jendela itu? Suster menjawab, kalo pasien tersebut buta dan tidak dapat melihat apapun, bahkan dinding itu. “Mungkin dia cuma ingin menghibur bapak saja”...
Memang, semua situasi dapat membuat seseorang bahagia, tergantung bagaimana kita menghadapinya. Berbagilah kebahagiaan, maka rasanya akan berlipat ganda.
15 January 2009
Rabuan di IPB
Saintis Agri, untuk anda yang udah lama ngendon di IPB, pastinya udah ngga asing lagi sama uniknya hari Rabu. Yupe, sudah dari sekian puluh tahun yang lalu, hari Rabu dianggap keramat di kalangan akademis IPB. Baik untuk pelaksanaan rapat mingguan, pelantikan-pelantikan, pengangkatan sumpah, stadium general, hingga wisudaan..
Tapi yang udah kita kenal setiap minggunya adalah kumpul bareng dosen tiap minggu yang dinamakan Rabuan. Tapi kali ini, sang rektor kita, Bapak Herry Suhardiyanto, mengundang seluruh civitas akademika IPB untuk hadir bareng Rabuan. Acara ini akan diselenggarakan pada hari Rabu (ya iya lahh..), 21 Januari 2009, jam 09.00 hingga 11.30 di Graha Widya Wisuda IPB Darmaga.
Selain silaturahmi antar civitas dan makan-makan, ada juga pengumuman dan penyerahan Piala Juara Situs Web Unit Kerja IPB dan pemaparan Hasil Refleksi 2008 dan Outlook 2009 oleh Rektor IPB. Duwh, sayang banget Agri FM ngga ikutan lomba Situs Webnya.. (kalo ikut juga pasti ngga menang.. Hehe. jadul sih..)
btw, pada dateng di Rabuannya yaph... (tapi 'cian banget bentrok ma ujian..hiks..)
Tapi yang udah kita kenal setiap minggunya adalah kumpul bareng dosen tiap minggu yang dinamakan Rabuan. Tapi kali ini, sang rektor kita, Bapak Herry Suhardiyanto, mengundang seluruh civitas akademika IPB untuk hadir bareng Rabuan. Acara ini akan diselenggarakan pada hari Rabu (ya iya lahh..), 21 Januari 2009, jam 09.00 hingga 11.30 di Graha Widya Wisuda IPB Darmaga.
Selain silaturahmi antar civitas dan makan-makan, ada juga pengumuman dan penyerahan Piala Juara Situs Web Unit Kerja IPB dan pemaparan Hasil Refleksi 2008 dan Outlook 2009 oleh Rektor IPB. Duwh, sayang banget Agri FM ngga ikutan lomba Situs Webnya.. (kalo ikut juga pasti ngga menang.. Hehe. jadul sih..)
btw, pada dateng di Rabuannya yaph... (tapi 'cian banget bentrok ma ujian..hiks..)
Subscribe to:
Posts (Atom)